Skip to main content

another daughter's fear

Dan untuk yang pertama kalinya, pembicaraan mengenai perihal itu keluar dari mulut sosoknya...

Selama kurang lebih 4 bulan menginjak suatu fase kehidupan yang satu tingkat lebih tinggi dibanding sebelumnya dan mengalami berbagai dinamika pendewasaan yang mungkin ketika dibayangkan rasanya seperti tidak bisa menjalaninya,
membuat saya tersadar
ternyata memang saat ini, saya sedang menderapkan langkah kaki saya pada suatu fase kehidupan yang akan menjadi gerbang menuju terlepasnya saya dari kedua sosok yang seumur hidup telah menjadi tempat saya bergantung.

Dan ketika sosok lelaki itu membicarakan tentang kehidupan yang nantinya akan menjadi prioritas baru saya--bahkan melebihi prioritas terhadap keduanya--walau hanya sekejap,
air mata saya leleh.
Lagi-lagi, mungkin saya takut untuk lepas dari sosoknya
dan atau
saya takut bahwa tidak ada satu pun laki-laki yang bisa mengalahkan sosoknya di dunia ini,
yang berhak menurunkan tingkatannya dalam prioritas untuk saya taati dan patuhi sepanjang hidup saya.

Comments

Popular posts from this blog

Menghitung

Hujan Bulan Juni tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan juni dirahasiakannya rintik rindunya kepada pohon berbunga itu tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan juni dihapusnya jejak-jejak kakinya yang ragu-ragu di jalan itu tak ada yang lebih arif dari hujan bulan juni dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu -Sapardi Djoko Damono- ___________ Ternyata hanya sesekali saja datangnya hujan bulan Juni. Bahkan di penghujungnya, tidak ada satu rintik pun yang turun ke bumi, yang dapat menjadi penutup paling menenangkan dalam rentang 30 hari ini. Dan , Selamat datang Juli , bu lan dengan begitu banyak jawaban atas berbagai penantian .

Rebas Rasa Selumbari

Ucapkan maaf Pada dirimu Yang tak jua rela Membiar lepas Ucapkan jangan Pada hatimu Yang tertumpu bimbang Menggerai rekam Usaikan tentang Pada pahammu Untuk mengantar lesap Setiap yang tersemat Abaikan lalu Setiap laju Yang temui persimpangan Yang ditarik lagi kerisauan Sumbatkan rapat Setiap celah Agar tak disambangi Rebas rasa selumbari Kendalikan penuh Sepasang sayapmu Agar tak melambungkanmu Pada satu yang mengoyak keindahannya ___________________ _ 20 Maret 2015, Sylvi Noor Alifah
Kecewa? Gak tau, saya bingung. Apa memang sebenernya gak usah segininya? Tapi jujur, saya menangis tau kabar itu. Mungkin gak cuma satu-dua, tapi bahkan bisa jadi memang kami yang memilih untuk tidak adalah justru minoritas sekarang. Sebut saya lebay, tapi sesak rasanya ketika mendengar hal itu. Terlebih lagi, di antara mereka yang memilih untuk iya, ada sahabat-sahabat saya yang turut saya rapalkan namanya setiap kali berdoa, yang dengan mengingat mereka membuat saya bangkit lagi setiap kali lelah berjuang, yang terus saya minta sama Allah agar selalu dibimbing di jalur perjuangan yang diridhoi-Nya... Tapi ternyata saya gak ada pengaruhnya sama sekali. Dan memang hanya Allah-lah sehakikatnya pemilik hati saya, sahabat-sahabat saya, dan semua manusia. Saya memang gak bisa apa-apa lagi. Ampuni hamba ya Allah, karena belum bisa jadi sahabat yang baik, karena belum bisa jadi sahabat yang membawa kami bersama-sama mendekat di jalur-Mu, karena belum bisa jadi sahabat yan...