Skip to main content

to the birthday girl,

17 Oktober pertama di Jatinangor,

Kemampuan berkata-kata entah gimana sekarang kayanya udah sangat berkurang. Dari dulu selalu bingung memulai cerita dan ditambah sekarang semakin gak jago untuk merangkai kata demi kata untuk kalimat-kalimat selanjutnya. Jujur, sebenarnya banyak sekali yang terjadi dan ingin diceritakan, tapi entah kenapa rasanya selalu tersendat dan akhirnya menguap sampai saya sendiri kelupaan.

Dan akhirnya memutuskan untuk menulis ini, karena tadi sore rasanya berdosa karena telah bisu sama sekali untuk sekadar mengucapkan selamat...

Jadi, di sini aja yaa
Selamat 17 Oktober yang ke-18 kalinya, Mel...

Kalau terbang ke satu tahun yang lalu, masih ingat betul gimana alurnya. Masih inget kan ya sama ini?

Waktu itu habis pulang NF dan masih sangat bisa membayangkan situasinya, perasaan yang menelusup, Bapak penjual soto yang ikut mengucapkan dan memberi doa baik, dan semua detail-detailnya. Waktu itu lagi masa-masanya baru menjejak di tahun terakhir, masa-masa mulai sadar kalau harus berlari dan menyusul yang lain, masa-masa di mana mulai melepaskan lingkaran itu dan beralih ke kesibukan menuju cita-cita kita masing-masing.

Ternyata satu tahun udah berlalu.

Lucu kalau diinget-inget lagi karena ternyata tahun lalu dan tahun sekarang masih bisa sama-sama ngerayainnya sama Irsa. Minus Henny kalo di foto itu :( Dan ketika membayangkan lagi, betapa semua udah Allah atur dengan begitu hebatnya. Tahun lalu, siapa coba di antara kita yang pernah membayangkan kalo ternyata masih bisa ngerayain bertiga, karena ditempatkan di ranah perjuangan berikutnya yang sama? Dan setahun yang telah berlalu itu juga ternyata memberikan kita berbagai jawaban atas apa yang waktu itu diperjuangkan setiap harinya...

Barakallahu fii umrik ya, Mel. Maaf karena gak banyak ngomong saat sebenernya bisa ngomong langsung. Yang tadi itu sesederhana yang tahun lalu kan ya? Maaf gak bisa ngasih atau ngerencanain yang lebih membahagiakan lagi. Maaf karena gak bisa menghadirkan orang-orang lain yang sangat dirindukan kehadirannya. Maaf karena nyatanya tadi bisu banget dan gak tau harus bilang apa.

Gak tau, seperti biasalah yaa, mungkin udah tau juga kalo sebenernya insyaAllah masih banyak doa-doa lainnya yang terpanjatkan untuk Amel. Semoga doa-doa yang tidak terungkapkan di hari ini dan semua doa-doa baik yang khusus datang di hari spesial ini juga dikabulkan oleh Allah.

Udah cukup sering kan dulu ngungkapin banyak halnya dan betapa hebatnya Amel selama ini. Jadi mungkin udah gak usah sesering dulu untuk ngungkapin itu ya Mel. Yang pasti, semoga segala sesuatunya selalu membawa Amel menjadi sosok yang semakin istiqomah, kuat, dan menjadi sumber inspirasi untuk orang-orang di sekelilingnya.

Daaan yaps. Udah berapa lama kita tinggal di sini? Dua bulan dan gak kerasa yah? Tiba-tiba Senin nanti udah harus menghadapi UTS perdana. Bismillahirrahmanirrahiim, semoga senantiasa Allah mudahkan dan lancarkan yaa. Semoga segala ilmu yang telah diperoleh bisa bermanfaat buat kita dan banyak orang nantinya. Semoga bisa melakukan yang jauh lebih baik daripada waktu SMA kemarin. Semoga bisa selalu membanggakan dan memberi kabar gembira untuk orang-orang tersayang yang dekat maupun yang jauh. Aaamiin Allahumma aamiiin :)

Dan untuk Irsa,
maaf kalau di moment hari spesial Irsa yang pertama di Jatinangor waktu itu juga gak bisa ngasih apa-apa yang membahagiakan. Gak tau juga sih kenapa harus ngomong gini. Soalnya suka ada aja kan moment-moment yang kayanya ngebikin kita jadi kadang ngerasa hanya berdua-dua gitu... paling gak suka dan bikin sedih aja :(

Jadi hanya ingin membuat semua jelas aja sih, kalau selama dua bulan menjalani kehidupan Jatinangor dan yang pasti sampai ke depannya, apapun yang dihadapi dan betapa kita punya kepentingan masing-masing, pasti in the end of the day selalu butuh baliknya ke kalian berdua. Bukan ke salah satunya aja.

Dan yang pasti, doa-doa di atas dan doa-doa baik lainnya tidak lupa juga ditujukan untuk Irsa.

(Semoga Irsa tidak akan pernah menemukan tulisan ini karena dia pasti bakal geli sendiri membacanya)

Bismillaah,
semoga bisa selalu saling menjaga yaa.
Saling mengingatkan dan menguatkan, bahwa perjuangan di ranah yang jaraknya 150an km menuju rumah ini harus bisa kita tuntaskan dengan tangguh.

Selamat beristirahat dengan nyenyak untuk malam ini, dan semangat H-2 UTS!!

Comments

Popular posts from this blog

Menghitung

Hujan Bulan Juni tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan juni dirahasiakannya rintik rindunya kepada pohon berbunga itu tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan juni dihapusnya jejak-jejak kakinya yang ragu-ragu di jalan itu tak ada yang lebih arif dari hujan bulan juni dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu -Sapardi Djoko Damono- ___________ Ternyata hanya sesekali saja datangnya hujan bulan Juni. Bahkan di penghujungnya, tidak ada satu rintik pun yang turun ke bumi, yang dapat menjadi penutup paling menenangkan dalam rentang 30 hari ini. Dan , Selamat datang Juli , bu lan dengan begitu banyak jawaban atas berbagai penantian .

Rebas Rasa Selumbari

Ucapkan maaf Pada dirimu Yang tak jua rela Membiar lepas Ucapkan jangan Pada hatimu Yang tertumpu bimbang Menggerai rekam Usaikan tentang Pada pahammu Untuk mengantar lesap Setiap yang tersemat Abaikan lalu Setiap laju Yang temui persimpangan Yang ditarik lagi kerisauan Sumbatkan rapat Setiap celah Agar tak disambangi Rebas rasa selumbari Kendalikan penuh Sepasang sayapmu Agar tak melambungkanmu Pada satu yang mengoyak keindahannya ___________________ _ 20 Maret 2015, Sylvi Noor Alifah
Kecewa? Gak tau, saya bingung. Apa memang sebenernya gak usah segininya? Tapi jujur, saya menangis tau kabar itu. Mungkin gak cuma satu-dua, tapi bahkan bisa jadi memang kami yang memilih untuk tidak adalah justru minoritas sekarang. Sebut saya lebay, tapi sesak rasanya ketika mendengar hal itu. Terlebih lagi, di antara mereka yang memilih untuk iya, ada sahabat-sahabat saya yang turut saya rapalkan namanya setiap kali berdoa, yang dengan mengingat mereka membuat saya bangkit lagi setiap kali lelah berjuang, yang terus saya minta sama Allah agar selalu dibimbing di jalur perjuangan yang diridhoi-Nya... Tapi ternyata saya gak ada pengaruhnya sama sekali. Dan memang hanya Allah-lah sehakikatnya pemilik hati saya, sahabat-sahabat saya, dan semua manusia. Saya memang gak bisa apa-apa lagi. Ampuni hamba ya Allah, karena belum bisa jadi sahabat yang baik, karena belum bisa jadi sahabat yang membawa kami bersama-sama mendekat di jalur-Mu, karena belum bisa jadi sahabat yan...