Jatuh cinta dengan sajak ini sejak sekitar satu bulan yang lalu. Tepat ketika lagi rindu-rindunya dan membayangkan rintik hujan Bogor, lalu ternyata menemukan bait-bait yang gak tau kenapa menurut saya indahnya indah banget. Saat itu suasana yang sedang saya rasakan pun bisa dibilang sama persis, jendela kos sedang saya tutup, lampu saya padamkan, dan rintik hujan terdengar merintiki halaman depan kamar. Selain Hujan Bulan Juni, ternyata Pak Sapardi juga punya sajak lain tentang rintik yang selalu saya suka itu, yang ketika saya selami setiap katanya mampu membuat semua rindu itu terbayarkan. Mungkin itulah kenapa judulnya Sihir Hujan. Dan ajaibnya, gak beberapa lama setelah menemukannya, hujan mulai turun di Jatinangor. Menjadi hujan sore hari yang ketiga kalinya sejak saya berada di sini, dan kemudian di hari-hari selanjutnya hujan mulai rutin menyambangi sekotak kecil ranah rantau ini setiap hari. Gak kok, bukan karena saya baca sajaknya terus hujan jadi turun. Sa...