Skip to main content

Posts

Do you ever wonder why some people appear in your dreams? Or have you ever realize when was the first time a particular person become the center of your night dream story?
Recent posts

dear sweetheart

I apologize for letting a scar, and by being a far, for letting you face it alone with all the bitter smile you wore, and all the things that tore. I apologize for coming late but I try my best for us to get roar, to fight for what is right to reach the soar. And now, for everything we try to bear, only one thing that I could swear, that being all together, day by day, year by year, we will be able to upbear each other, and our name will never lose in my prayer.

Berdamai

Dalam jeda, ku pernah mengiba untuk melipat jarak yang menghampar belantara Dalam keheningan dan rebas kerinduan, ku pernah mengutuki pamit yang tak beralamatkan dan urung tersampaikan Suar nyaliku tak pernah jujur bersimpangan dengan sua ragamu Ucap kabarmu pernah dinanti kemelut beribu tanyaku Tegur sapa canda jenaka harus berbalas dengan dusta hambarnya rupa dan kuasa tawarnya rasa agar segala makna tak terurai berlisan biar tenggelam dalam tenggorok rahasia bersisa kenangan Dan aku telah menempuh perjalanan panjang demi berdamai dengan setiap yang harus ku sertakan dengan kerelaan kalbu dan ketiadaan haru

Sabtu Pertama Saya

Hari ini, jadi Sabtu pertamanya saya tidak menjejakkan kaki ke sekolah dan kelas yang luar biasa itu. Ini jadi Sabtu pertamanya saya tidak bertemu lagi dengan mereka. Satu minggu berlalu, dan saya semakin tau bahwa begitu besar energi yang telah mereka ciptakan pada diri saya. "Teruntuk Indah, terimakasih sudah jadi teman belajar yang sangaaat pandai dan paling cepat perkembangannya. Terimakasih untuk sepucuk surat di Sabtu terakhir pengajaran waktu itu, yang membuat aku bingung harus menjawab apa dan membuat aku menahan bulir hangat di sudut mata aku, karena ternyata kamu nulis ini : 'Kakak mau pergi ke mana?' .. Teruntuk Restu, terimakasih sudah jadi teman belajarku yang luar biasaaa rajinnya, yang gak pernah gak masuk sekali pun selama belajar sama aku. Terimakasih sudah jadi yang paling penurut dan suka bikin aku terharu sendiri, dan juga yang paling sabar menghadapi teman-teman kelas 1 lain yang suka iseng. .. Teruntuk Salehah, terimakasih sudah jadi teman bel

first again. since many months ago.

I think that I am done with all the hopes I convince my self that now, this longtime longing has already gone I remember every morning that I didn't dream of you at the night anymore I am already able to pull my self together upon that uncertainty I brought by my own self I know that the story will end up not as what I always said in my prayer before I strengthen myself that I deserve so much more and I realize that there is no tear anymore in the wait for a meeting, nor in the time when saying goodbye and seeing your back being apart slowly And in the end of the day, all the things I have said above, are still all the things that I put on my best effort. To be a reality. To be some of not-stumbled-steps. In everyday. In every time.

Sempurna

"Kita sebagai manusia terus berpikir telah cukup dekat dengan Allah. Tapi syaitan selalu punya segala cara untuk menggoda kita , sehingga kita justru lebih dekat dengan dunia " -Rangga Almahendra dalam Bulan Terbelah di Langit Amerika- Dan. Kita sebagai manusia selalu merasa sudah begitu cinta kepada Allah. Ketika sesungguhnya kecintaan kita yang kita klaim sudah cukup besar itu, masih kalah oleh kecintaan kita kepada dunia. Masih jauh lebih kecil kadarnya dibandingkan dengan kecintaan kita kepada kehendak kita sendiri. Kedekatan dan kecintaan yang masih sangat jauh dari sempurna . Terlebih lagi bagi saya. Saya pernah di tahap di mana saya merasa curahan cinta saya sudah menjelma sangaaaat besar kepada Dia. Tapi ketika berefleksi, ternyata masih sebanyak itu PR ketaatan saya terhadap-Nya. Masih sebanyak itu, waktu yang harusnya bisa berpahala tapi malah terbuang sia-sia. Masih sebanyak itu tahapan ketaqwaan yang saya belum sampai, ketika anak tangga yang sudah ada d

20.

there's still so much apology that I haven't told, so much guilt that I deeply keep, towards people I really don't want to lose, towards them I really love and am grateful for having (or maybe ever had?) there's still so much gratitude for meeting and knowing them that I have not showed , so much care and concern about them that I wrongfully expressed or whose ways to be manifested into behavior I foolishly chose. those people may be still around, or having the good times and conversations with me, but sometimes I wonder whether I've done my best for them, or whether I've showed my love along right, or whether I'm still important to them, or whether I've just lost them emotionally, or whether there's any other trust left towards me. I just try to always be and do the best for every single person I love, when in the fact the idea is impossible, and it has always been. I'm just so much far from the definition of perfection---even jus